Total Tayangan Halaman

Kamis, 16 Juli 2015

apa peran anda???



Khutbah ‘ied, Al-Qolam , 1 Syawal 1436H
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
        I.            Ayyuhal Hadirun, jama’ah iedul fitri yang berbahagia, Walaupun selama sebulan ini kurang tidur, jam makan dan jam tidur pun tidak beraturan. Namun sampai saat ini kita dalam keadaan sehat wal ‘afiat, padahal dalam tiori kesehatan modern sehari semalam manusia tidak boleh kurang tidur , waktunya sekitar 7 jam.  Selama 29 hari ini rata-rata tidur kita kurang dari 7 jam, terutama di 10 hari terakhir, tapi kita sehat dan fit.  Apa yang bisa kita ambil pelajaran disini?............pelajarannya adalah ketika kita mengerjakan sesuatu yang kita yakini sebagai ibadah maka kita akan sungguh-sungguh, efek positifnya adalah kita akan lebih sehat. Puasa contohnya kita respon sebagai ibadah maka semua energy yang ada di diri kita menguatkan , mendorong , mensukseskan niat kita itu. Apa yang membedakan sesuatu aktivitas itu bernialai ibadah atau bukan? Jawabanya adalah ketika aktivitas itu diawali oleh niat. Niat kita yang membuat ibadah ini syah atau tidak. Aktivitas apapun yang merupakan perintah atau anjuran dien ini yang kita kerjakan baik berupa ritual ibadah (mahdhoh) atau bukan maka diawali oleh niat. Niat kita yang memberikan energy itu. Hadirin para ikhwan , Suatu ketika antum diperlukan oleh Islam ini, kadang kadang mengorbankan waktu anda bahkan makan anda pun tidak teratur ingat segera niat antum untuk apa , perbaharui lagi niat antum. Allah menjatuhkan pandangannya ke hati dan amal /aktivitas nyata kita. Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya Allah tdk melihat kepada rupa dan harta kita tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kita (H.R.Muslim) jika kita yaqin Allah melihat hati kita maka beradablah kepadanya, hinakan hati dan diri dihadapan-Nya respon perintah dengan hati yang ikhlas karena Allah. Para Ikhwah yang berbahagia…..Niat Jam’iyyah kita telah sama, kita telah mempunyai visi dan misi yang sama didalam Islam Ini, rencana ke depan pun telah kita tetapkan. Oleh karena itu mari kita kawal bersama agar rencana-rencana yang telah kita tetapkan berjalan dengan semestinya. Satu hal yang harus dipahami kapal ini akan terus berlayar, roda kenderaan ini terus berputar menuju tujuan yang telah ditentukan. Ingat dan camkan! Kenderaan ini akan terus berjalan tanpa berhenti sampai pada tujuannya ada atau tidaknya kita di dalamnya. Sesungguhnya kita yang memerlukan kenderaan ini bukan Dia, yang memerlukannya adalah kita. Allah berkalam “Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar."(Al-Hujarat : 17)
      II.            Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. Ayyuhal Hadirun wal hadirat, jama’ah iedul fitri yang berbahagia,…..Ketika dari awal Ramadhan sampai akhir ramadhan kita berhasil melewati godaan sehingga puasa kita tidak batal. Kemampuan kita mengelola emosi dan diri sehingga berhasil sampai maghrib atau sampai sebulan penuh puasa kita lancar tdk ada yang pecah tdk ada yang tertinggal, tdk ada yang batal. Pelajaran apalagi yang bisa kita petik??? Artinya adalah ketika hati kita telah memilih dan bertekad memasuki ranah ibadah maka akan ada nafsu yang menggoda agar kita membatalkan niat, ada cobaan ada gangguan, ada bisikan atau retorika sesat agar kita berhenti, agar kita tidak bergairah, agar kita lelah,pesimis ragu-ragu atau bahkan takut dan menjauh dari jama’ah. Disini kita diuji apakah kita tidak batal apakah kita berhasil/lulus??? . ingat cobaan dan godaan nafsu ketika berpuasa waktunya pendek hanya dari terbit fajar s/d maghrib atau hanya sebulan saja. Tapi godaan  setelah kita memutuskan berada pada jalan ini waktunya panjang , godaan dari dalam diri , orang lain ,syetan atau bahkan dari keluarga bisa saja terjadi , selama nyawa masih dikandung badan, selama nafas dan jantung masih ada ritmenya godaan itu tetap ada, oleh karena itu jangan pernah merasa aman dari fitnah, ingat pesan ulama kita “rasa aman itu adalah racun” . akankah kita tidak batal ibadahnya sampai akhir hayat? Akankah kita lulus dan berhasil sampai saat-saat sakaratul maut.  Kelak ketika ruh telah berpisah dari badan, kita akan ketemu dengan para pendahulu, kita ketemu dengan ruh guru guru yang selama ini yang hanya kita dengar ceritanya saja, tapi nanti secara nyata kita ketemu dialam barzakh, lantas apa yang kita ceritakan? Apakah cerita indah tetap setia di jalan ini? Atau hanya cerita kosong ? dalam keadaan apa kita diwafatkan?
    III.            Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. Ayyuhal Hadirun wal hadirat, jama’ah iedul fitri yang berbahagia,…..Rasulullah Shollalahu ‘alayhi wa sallam dibulan ramadhan disebutkan dalam hadist ibnu Abbas “ Ajwadu bilkhoir minarrihil fursalah” lebih pemurah dalam memberi kebaikan dibanding dengan angin yang dilepaskan” (Muttafaqun ‘alayhi) . bulan ramadhan adalah bulan yang kita dicontohkan rasul untuk menjadi orang yang pemurah, murah hati memberikan kebaikan. Disebutkan kemurahan Rasul itu mengalahkan angin yang berhembus, maqsudnya hembusan angin itu bisa saja ada bagian tanah atau benda yangb tdk terkena hembusannya, sedangkan kemurahan sang Rasul mengenai semua lapisan dan segala keadaan. Berkaca dari sang Rasul tercinta, maka ramadhan telah mendidik kita tentang semangat berkontribusi, semangat memberi kebaikan, mengambil peran untuk kemajuan. Seandainya masing masing kita , setiap ummat ini mempunyai semangat berkontribusi kepada jalan ini tentu roda kenderaan kita ini akan lebih cepat jalannya. Kapal ini akan lebih kencang menuju tujuan sebenarnya. Apa yang bisa kita berikan kepada Islam ini? Mari kita mulai bertanya dalam hati, apa kontribusi saya di jalan ini? Apa yang bisa saya berikan, tenaga? Fikiran? Waktu? Kecerdasan? Dana?uang? do’a?...peran apa yang membuat jalan ini menjadi lebih terang lebih bernilai lebih berharga???.....keterlibatan kita di jalan ini semoga membuat kita bernilai dihadapan Allah. para bapak / ibu sidang ied yang berbahagia, sebenarnya hadirnya kita di kajian shof saja sudah sangat bermamfaat buat jalan ini. Dengan kehadiran kita memberi arti besar bahwa aktivitas shof berjalan dengan baik. Kehadiran kita saja sudah memberi kontribusi besar buat semangatnya para ikhwah yang lain. Hadir saja sudah memberi dampak positif buat yang ikhwah yang lain yaitu “menguatkan hati dan rasa senang” . Apalagi  disamping hadir kita punya masukan, ide kreatif, saran – saran atau bahkan kritikan dengan semangat membangun. Dengan berkumpul akan melahirkan ide ide baru, semangat baru cara baru dalam memajukan jalan ini. Hadir saja sudah terhitung memberi kontribusi dan mamfaat apatah lagi disamping hadir juga kita memberikan fikiran , waktu dan dana / infaq , tentu ini adalah sebuah kontribusi yang sangat besar, yaqinlah Allah akan membalasnya , Allah akan menggantinya dengan berlipat –lipat, terlebih lebih lagi ya para ikhwah anda terlibat langsung memajukan bidang yang ditugaskan kepadanya, berkreatif yang tertuntun dalam membuat terobosan terobosan baru yang inovatif , dinamis membangun bidangnya. Bekerja dan berkarya dan beribadah sesuai biadang masing masing. Tentu saja waktu , tenaga , fikiran bahkan uang yang antum pergunakan untuk membangun bidang yang ditugaskan , keikhlasan antum bekerja disitu akan menjadi kenangan indah kelak ketika antum diwafatkan generasi pelanjutnya akan meneruskan karya antum itu sebagai amal jariyah yang terus mengalir pahalanya disisi Allah, aaminn ya robbil’aalamin.
    IV.            Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd. Ayyuhal Hadirun wal hadirat, jama’ah iedul fitri yang berbahagia,…..Terakhir di khutbah ini adalah tentang do’a terpenting disepuluh akhir ramadhan. Bahkan do’a terpenting ketika saat-saat indah di malam lailatul qodar yang diajarklan oleh sang Rasul “Allahum innaka ‘afuwun tuhibbul’afwa fa’fu ‘anniy” yang artinya “yaa Allah sesungguhnya engkau maha pemaaf , engkau mencintai ke ma’afan maka ma’af kan lah aku” (HR Ahmad, Tirmidzi dan ibnu Hibban dinilai Shohih oleh Syaikh Albaniy) Allah maha pema’af. Bila dosa diyakini membuat gerak di jalan ini jadi lamban, roda kenderaan ini tidak bisa bergerak cepat maka doa ini membersihkan karat karat dosa kita kepada Allah. Sehingga karat dan kotoran yg menghambat jadi terbersihkan dengan do’a terpenting ini. Namun demikian do’a ini juga mengisyaratkan agar kita menjadi insan pema’af, bagaimana bisa mendapatkan ma’af dari Allah sedang di hati ini masih bersemayam rasa marah, kebencian bahkan rasa permusuhan. Hari raya ini adalah hari adalah hari gembira, hari bahagia,  Saking bahagianya, berpuasa di ini diharamkan, salah satu hikmahnya, agar tidak ada yg merusak kebahagian hari raya, karena hari ini biasanya menjadi hari saling mengunjungi dan saling memberikan ucapan selamat dan doa, hari berbuka bersama untuk menikmati makanan enak nan lezat yang terhidang disetiap sudut rumah dengan penuh suka cita. Namun sayang, jika masih ada yang menodai kebahagian hari raya, salah satunya karena permusuhan atau perselisihan yang belum juga usai dan mereda, baik suami dgn istrinya atau anak dengan orang tuanya, adik dengan kakaknya, seseorang dangan kerabatnya, atau dengan salah satu tetangganya atau dengan ikhwahnya . Masing-masing pihak merasa  "bukan aku yang salah", jika hari berbahagia ini tak kunjung mereda, kapan lagi kiranya kebencian di hati akan sirna? Bahagiakah kita?, saat semua orang mendapatkan ampunan Allah selama bulan Ramadhan meraka beramal, sedangkan ampunan bagi saudara kita masih juga ditangguhkan dan ditunda. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." Lalu dikatakan: 'Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! Tangguhkanlah kedua orang ini hingga mereka berdamai! ' (HR Muslim) Percayalah!, pemberian maaf Ukhtiy, bukanlah sebuah kehinaan, melainkan adalah sebuah kemulian yang terus Allah tambahkan pada ukhtiy. Karena sejatinya ukhtiy telah meniru zat yang maha mulia dan Maha Memaafkan hambaNya. Begitupun sang Rasul bersabda: “Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. (HR Muslim) Untuk itu "maafkanlah.!", jadilah orang yang memulainya, agar Anda, Dia, dan seluruh yang terlibat didalamnya merasakan kebahagian, khususnya hari raya yang esok kita sambut bersama. "Semoga seluruh amal ibadah kita dibulan Ramadhan diterima tanpa ada yang ditunda", aamiinn di akhir khutbah ini marilah kita berdo’a kepada Allah jalla jalaluh. Barokallahu ffikum. By husni hasibuan